Nay Phy Taw, Myanmar - Sinergi antara Rumah Sehat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Batam dan BAZNAS RI terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar. Sejak Senin, 7 April 2025, tim medis gabungan yang terdiri dari dr. Faza, dr. Yose Rizal, Ns. Bustamam, S.Kep., Acp, CWCC, Cht, Taufiq Nurjaya, Amd. Kep., dan Hidayatullah, S.Kep., Ns., MM, aktif memberikan pelayanan kesehatan di Ottara Thiri 50 Beds Hospital, Nay Phy Taw, Myanmar.

Dalam laporan kegiatan yang berlangsung setiap harinya dari pukul 08.00 hingga 17.00 waktu Myanmar, tim medis Rumah Sehat BAZNAS Batam dan BAZNAS RI telah memberikan pelayanan poli umum dan emergency kepada total 206 penerima manfaat pada periode awal. Data mencatat tiga penyakit terbanyak yang diderita oleh para pasien adalah Myalgia (nyeri otot), Hipertensi (tekanan darah tinggi), dan Dermatitis (peradangan kulit).

Pada hari Rabu, 9 April 2025, Posko Pelayanan Kesehatan Tim Koordinasi Klaster (TCK) Emergency Medical Team (EMT) Indonesia, yang merupakan wujud kolaborasi dalam respons bencana ini, kembali mendapatkan kunjungan penting dari perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau secara langsung kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan yang diberikan di posko tersebut.

Setelah melakukan pemantauan menyeluruh, pihak WHO menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi kemanusiaan yang diberikan oleh Indonesia, termasuk sinergi BAZNAS Batam dan BAZNAS RI. Mereka juga menyoroti tingginya antusiasme masyarakat Myanmar untuk datang dan memeriksakan kesehatan mereka di posko pelayanan kesehatan TCK EMT Indonesia. WHO berharap agar pelayanan ini dapat terus berjalan optimal dan tanpa hambatan, sehingga masyarakat yang terdampak gempa dapat benar-benar merasakan manfaat positifnya.

Tercatat pada hari Rabu (9/4/2025) saja, jumlah penerima manfaat layanan kesehatan yang disediakan oleh tim gabungan ini mencapai 303 orang. Layanan yang diberikan meliputi pelayanan poli umum dan layanan emergency di posko kesehatan TCK EMT Indonesia, pemeriksaan laboratorium sederhana, layanan X-Ray mobile, serta penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan.

Meskipun demikian, tim medis gabungan dari Rumah Sehat BAZNAS Batam dan BAZNAS RI serta TCK EMT Indonesia menghadapi tantangan dalam memberikan pelayanan, terutama terkait perbedaan bahasa dengan para pasien. Kendala ini menjadi fokus perhatian tim untuk terus mencari solusi komunikasi yang efektif demi memberikan pelayanan yang maksimal.

Terlepas dari kendala tersebut, semangat dan dedikasi tim patut diacungi jempol. Mereka terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi para korban gempa di Myanmar, menunjukkan solidaritas dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap sesama. Diharapkan, bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak bencana dan mempercepat proses pemulihan kesehatan mereka.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi, tim medis dari Rumah Sehat BAZNAS Batam yang berkolaborasi dengan BAZNAS RI terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi para korban gempa di Myanmar. Dedikasi ini merupakan wujud nyata komitmen Indonesia dalam membantu sesama yang sedang mengalami kesulitan. Diharapkan, bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan beban masyarakat Myanmar dan mempercepat pemulihan kesehatan mereka pasca bencana.