Menteri Agama Republik Indonesia

Menag Nasaruddin Apresiasi Program Pemberdayaan Ekonomi BAZNAS Tingkatkan Kesejahteraan Mustahik

17/03/2025 | Kontibutor: Marie Muhammad Wildan, Editor: Ayu

Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, mengapresiasi program pemberdayaan ekonomi yang dijalankan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI. Ia mengatakan, program ini efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik melalui pendekatan yang produktif dan berkelanjutan.

Hal ini disampaikan dalam acara Ngaji Bareng BAZNAS Edisi Ramadhan 1446 H yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta. Menang menyampaikan pentingnya pengelolaan zakat secara profesional agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi penerima zakat.

"Amil harus benar dan profesional, agar zakat menjadi produktif, karena yang paling bagus adalah kita menciptakan sistem perzakatan yang produktif," kata Menag dalam waktu dekat.

Ia menjelaskan bahwa zakat produktif harus disalurkan dengan memperhatikan kebutuhan mustahik, sehingga mereka dapat berdaya secara ekonomi.

"Zakat yang produktif itu artinya kita bisa memberikan pembagian, mana yang lebih tepat mendapatkan bantuan berupa ikan, mana yang lebih tepat dibantu dengan pancing, mana yang lebih tepat dibantu dengan perahu, agar sesuai dengan kebutuhannya. Jangan yang layaknya dibantu perahu dikasih ikan, ini mubazir, tidak produktif. Atau sebaliknya, dia membutuhkan ikan tapi dikasih perahu, dia tidak bisa mendayagunakan itu. Inilah perlunya pengelolaan zakat secara profesional," jelasnya.

Menag Nasaruddin juga mengingatkan pentingnya pendekatan berbeda untuk mengatasi kemiskinan, karena karakteristik kemiskinan yang berbeda membutuhkan solusi yang berbeda pula. "Kita juga bisa memilah-milah ada kemiskinan natural, ada kemiskinan kultural, dan ada juga kemiskinan struktural, yang cara penyelesaiannya tentu berbeda" ujarnya.

BAZNAS saat ini memiliki berbagai program pemberdayaan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan mustahik dan masyarakat yang rentan. Program-program ini termasuk Bantuan Modal Usaha, Pelatihan dan Pendampingan Usaha, serta Pembangunan Ekosistem Bisnis bersama mustahik. Beberapa program unggulan seperti Zmart, ZChicken, Z-Auto, dan Santripreneur juga diharapkan bisa terus berkembang.

Menag berharap agar program-program tersebut dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi.

"Saya sangat mengapresiasi program pemberdayaan ekonomi yang dijalankan BAZNAS. Program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi juga memberdayakan mustahik agar bisa mandiri secara ekonomi dan keluar dari garis kemiskinan,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kesuksesan program pemberdayaan ekonomi ini memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

"Kesuksesan pemberdayaan ekonomi berbasis zakat ini tidak hanya tanggung jawab BAZNAS, tetapi juga memerlukan dukungan dari semua pihak. Jika dikelola dengan baik, zakat bisa menjadi instrumen yang kuat dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” tambahnya.

Menag mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakat melalui BAZNAS sebagai lembaga resmi yang diakui negara dalam pengelolaan zakat.

"Kita di Indonesia ini kan sudah ada lembaga yang bertanggung jawab mengelola zakat dan dijamin oleh negara, yaitu BAZNAS. Kalau saya sih paling aman kita berzakat melalui BAZNAS," pungkasnya.

KOTA BATAM

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12